Aku dan Pos Indonesia

Aku mengenal Pos sejak jaman kanak-kanak.
Saat itu Bapak-ku mengumpulkan bungkus Mie Instant untuk dikirim agar dapet hadiah, kalau gak salah ingat Mie-nya Sarimie atau Indomie lah (bukan ngiklan ya..).

Dan gak pernah dapet hadiahnya, maklum karena diundi tentunya.

 Pun saat itu masih menggunakan Perangko, yangmana untuk mendapatkan perangko ini amat mudah saat itu, hampir tiap toko besar menyediakan mulai harga gopek (500 rupiah) saja.


kotak pos


Lanjut ketika SD, juga pernah iseng mencari kenalan Sahabat Pena, dapet kontaknya ya di majalah remaja, atau di LKS SD juga ada. karena dizaman itu era sosial media Facebook belum ada, dan Friendster-pun belum lahir..,

Bahkan pernah pula membuatkan ''surat cinta monyet'' saat SD untuk temanku, yang dikirim juga lewat Pos, gak tahu deh kabarnya?

Apakah dibaca atau hilang ditelan mak lampir...hahaha

------

Namun Itu dulu, sudah menjadi kisah kenangan, Kini zaman telah berubah. Media pengiriman surat lebih mengutamakan secara digital, terkecuali untuk dokumen penting maka peran dari Pos Indonesia masih diperlukan.

Dewasa kini menurut pandangan pribadiku, peran Pos Indonesia dalam hal pengiriman logistik lokal makin mundur kalah bersaing dengan gempuran banyaknya kurir swasta.

Apa sebabnya, masih menurut pribadi juga kemungkinan ''Gede Rasa'' masih menyelimuti dalam pihak mereka.

Banyak sekali komplain tentang keterlambatan pengiriman, dimana pada konsumen yang mengadu justru lebih sering dijadikan ''bola'' yangmana dalam hal pengaduan lebih sering dilempar-lempar ke pihak lain yang masih dalam tubuh Pos sendiri.

Andaikan dalam hal logistik luar negeri tidak diserahkan pada Pos Indonesia, saya yakin para Kurir Swasta akan lebih cepat dalam menyaingi Pos Indonesia..

Oh iya, aku juga punya saran pribadi loh sama Pos Indonesia ini untuk kedepannya agar lebih baik, akan lebih tertatanya jika aku tampilkan secara daftar saja

-- Untuk kiriman dari luar negeri,
Di Pos Indonesia cabang 53171.
Kalau nominal materinya kecil sama sekali tidak dihubungi.

Kami selaku penerima kiriman, seringkali malah harus menjemput sendiri dan juga menanyakan sendiri perihal kiriman tersebut.




Padahal dulu, selalu ada sms masuk dari pihak Pos cabang, tentang sudah  sampainya kiriman  di lokasi Pos.

Lah ini, blas gak ada notif sekalipun, aku pernah membuktikkan sendiri, dari tracking yang terlacak sudah sampai disini, sampai seminggu berlalu juga belum diantar kerumah maupun gak ada notifikasi pemberitahuan masuk melalui sms seperti dulu.

Saran saya pribadi, semoga para Petugas Yang Dimuliakan Tuhan jika terlalu sibuk untuk mengantar dimohon memberitahu kami lewat nomor HP yang tercantum dalam paket.
Kami selaku penunggu paket pasti akan senang hati jika dikabari untuk mengambil sendiri.

Dan juga buat Pos cabang kok saat ambil paket tidak diminta copy KTP!!
Beda saat di 53100, aku diminta copy KTP saat mengambil barang. Takutnya kedepannya user yang tahu nomer tracking dan nama saja bisa disalahgunakan.

-- Kantor Bea Cukai 
Setiap kali saya mendapat kiriman dari luar negeri, alur tracking kiriman saya adalah ;
MPC JKT > 53100 (PWT) > 55400 (MPC Jogja) > 53100 > 53171 (Area Pos-ku)
Kenapa barang yang sudah sampai di Purwokerto mesti dikirim ke jogja?

(update sudah JKT > JOGJA > PWT)




dari informasi petugas Pos Purwokerto mengatakan, barang tersebut dikirim ke Jogja untuk di custom pemeriksaan bea pajak, mengingat di Purwokerto kantor bea pajaknya sedang ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.

Coba kalau kantornya dihidupkan lagi, kan biaya operasional bisa dihemat lagi, dan pastinya waktu pengiriman juga semakin cepat bukan??

-- Perihal pengiriman uang melalui Pos.
Tahun kemarin bapak pernah transfer uang melalui Pos Indonesia ini, saya lupa nama programnya.
Intinya sekali pengiriman kena biaya charge sebesar 27 ribu rupiah saat itu.

layanan pos indonesia

Luar biasa kan, disaat saya yang pakai transfer banking saja kena 7 ribu rupiah, kok Pos malah lebih mahal?

Benar memang dalam berbisnis bukanlah untuk bersaing dalam harga, namun apakah sudah lebih baik dan mudah dalam pengambilannya??

Dalam bahasa gaulnya, kualitasnya bagaimana kirim uang pakai Pos Indonesia.
Banyak loh yang mengeluhkan kekurangan dari pengiriman duit lewat pos ini, lihat saja di  forum Kompasiana ada banyak..

Demikianlah catatan kecilku dari seorang Warga Negara Indonesia yang saat ini sering bertemu dengan Pos Indonesia setiap bulan (ambil paketan)

kiriman paket pos luar negeri


Nb : Ditulis dalam rangka mengikuti Lomba dengan tema '' Aku dan Pos Indonesia '', sayangnya umurku sudah 19 tahun yangmana melebihi syarat dalam lomba.
 Namun tulisan ini terkadung ditulis, sebelum sempat membaca peraturan dalam lombanya, hahahaha

ttd > Lukman F