Inilah Sistem Bisnis Toko Bangunan Milik Chinesse

Sebelumnya kami mohon maaf apabila kalimat chinesse diatas diartikan sebagai Etnis yang mungkin sebagian dari anda mengganggap hal yang menjurus rasis, namun bukanlah itu yang akan kami bahas..

Pengetahuan ini saya pribadi mendapatkan wejangan dari Beliau yang memang asli dari garis keturunannya orang Tionghoa, kalau masyarakat jawa menyebut umumnya ya "Orang Cina"

Paling seneng kalau dapet ilmu itu tentang insight, alias Mindset...

Nah inilah pengetahuan yang beliau bagikan ..

Mengapa Banyak Kaum Chinesse Indonesia Yang Sukses???

banyak yang bertanya seperti itu,
 nyatanya karena jumlahnya minoritas ya sangat mudah mendjudge semua chinese sukses,

faktanya kalau dinegara asalnya ya banyak juga yang masih dibawah..

Kalau membandingkan itu ya Jeruk sama Jeruk, jangan Apel sama Gethuk, gak nyambung,,
hahaha.....

toko-bangunan

Pada Toko Bangunan, mindset apa yang sudah tertanan di benak banyak orang??

HARGA BARANG POKOK !!

Jadi barang pokok di bangunan itu kan seperti ;
Semen, Pasir, Batu-Bata, Besi ....

Nah harga itulah yang dimurahin daripada toko sebelah....

Kalau misal harga kulakann-nya haya 50ribu, jual 51rb-pun tidak masalah..
Karena memang ini memancing mindset kebanyakan orang..

Biasanya pertama kali yang jadi patokan murah tidaknya sebuah toko bangunan ya harga barang utama diatas itu..

Lalu darimanakah mendapatkan keuntungannya???

Nah, kalau ini barulah rahasianya,,
Rahasiannya adalah kebanyakan dari mereka menerapkan sistem UpSelling dan CrossSelling di produk lain..

Upselling adalah ketika pembeli sedang membeli pasir ukuran karungan, lalu penjual menawarkan ukuran Gerobak maupun Bak Angkot karena harganya lebih murah.

Sedangkan Cross Selling adalah saat pembeli  membeli Semen, lalu penjualnya menawarkan kapur maupun obat pengeras adukan..

Dan harga dari produk up selling maupun cross seling itulah yang bisa dimainkan,
 bahkan katanya bisa sampai 200% margin profitnya..

Kalau melihat keuntungan perbijinya mungkin cuma 500 sampai seribu perak, namun yang mereka tekankan adalah Quantity....

Alias banyaknya barang...

Contoh lain adalah seorang teman saya yang membuka bengkel motor dan sekaligus jual spare parts-nya di kota Purwokerto..

Cara Dia berjualan adalah membuat murah produk yang sering habis..
Karena bengkel motor yang sering habis adalah Ban Motor dan Oli Mesin...

oli-motor


Dua produk itu sangat kentara sekali dimata calon pelangan jika lebih mahal seribu rupiah dibanding toko lain..

Maka dari itu di kedua produk tersebut dia hanya ambil margin Gopek sampai seribu rupiah-pun diambil.

Tentu sebagai Penutup biaya bisnisnya ya itu harga produk lain seperti spare parts dan variasi-lah yang ambil untung gede..

Demikianlah insight mindset bisnis dari seseorang yang memang sudah terbukti dalam bidangnya yakni berdagang,,

Semoga dapat membuka pengetahuan baru bagi kita...